6 Gili di Selat Alas untuk Island Hopping, Ada Amazon-nya Indonesia!

TravelSeru99 - Selat Alas merupakan perairan yang berada di antara Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Di sini terdapat sejumlah gili atau pulau kecil tidak berpenghuni yang menarik untuk dikunjungi. Kamu pun dapat menjangkaunya dari Lombok Timur maupun Sumbawa.

Terdapat sejumlah gili, meski tidak sepopuler Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Cocok buat kamu yang menyukai island hopping dengan minim distraksi. Apalagi sebagian di antaranya tidak berpenghuni, bikin liburanmu makin santai.

Tertarik untuk island hopping di Selat Alas? Berikut enam gili yang patut kamu kunjungi.

1. Gili Kondo

Gili Kondo termasuk bagian dari Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, yang berdekatan dengan Gili Lampu dan Gili Kapal. Gili satu ini memang tidak seramai sejumlah giri di sebelah barat Pulau Lombok, sehingga alamnya masih terjaga. Sedangkan, keindahan alamnya pun gak kalah memanjakan mata.

Nyatanya, Gili Kondo menjadi satu dari tiga gili yang sempat dilirik investor lho. Sebab, Gili Kondo memiliki pasir putih, pemandangan laut yang menakjubkan, dan sangat cocok untuk snorkeling dengan kedalaman sekitar 1-2 meter saja. Gak heran kalau gili tersebut juga dijuluki sebagai Surga Tersembunyi di Lombok Timur.

2. Gili Balu

Berbeda dari sebelumnya, Gili Balu terdiri dari delapan gugusan pulau kecil yang masing-masing menyimpan pesonanya tersendiri. Delapan pulau tersebut, yakni Kenawa, Mandaliki, Paserang, Kambing, Nyamuk, Kalong, Belang, dan Ular.

Selain itu, Gili Balu juga menjadi salah satu daerah untuk budidaya mutiara, lho. Gili yang menjadi bagian dari Kecamatan Poto Tano, Sumbawa Barat, ini dengan snorkeling, diving, dan hiking.

Terdapat bukit kecil di Gili Kenawa yang kerap menjadi tujuan untuk mendaki dan berkemah. Meski kamu bisa melakukan berbagai aktivitas seru, perlu diketahui bahwa Gili Balu menjadi kawasan konservasi sejak tahun 2008.

3. Gili Kapal

Dinamakan Gili Kapal karena karakternya timbul tenggelam dan mengakibatkan kapal-kapal yang melintasinya kandas di dataran pasirnya. Gili ini tampak seperti gundukan pasir seperti pulau kecil yang hanya muncul pada saat tertentu, yakni saat air laut sedang surut.

Namun, saat air laut sedang pasang, maka Gili Kapal seolah tenggelam dan tidak tampak di permukaan. Di sini hanya terdiri dari pasir putih, tidak ada pepohonan maupun naungan apapun yang sangat berbeda dari beberapa gili di sekitarnya.

Jadi, kalau kamu yang ingin mampir ke sini setelah dari Gili Kondo, Gili Petagan maupun Gili Bidara, pastikan tiba pada saat yang tepat. Biasanya, pagi hari menjadi waktu yang tepat untuk berkunjung, tapi tetap menyesuaikan dengan musim. Agen Domino99

4. Gili Lampu

Gili Lampu terletak di Kecamatan Sambelia, Lombok Timur yang dahulu kerap menjadi tempat peristirahatan para nelayan yang mencari ikan di sekitar pulau tersebut.

Lambat laun, masyarakat menyadari akan keindahan alamnya yang berpotensi sebagai destinasi wisata. Sekitar tahun 1990, Gili Lampu mulai dikenal masyarakat sebagai destinasi wisata, meski masih jarang penghuni dan sebagian wilayahnya berupa hutan.

Namanya didapat dari adanya mercusuar peninggalan Jepang yang masih berfungsi sampai saat ini. Selain itu, Gili Lampu juga menjadi wisata di kawasan pantai tertua kedua di Lombok Timur, setelah Labuan Haji.

Saat ini, sudah banyak fasilitas pendukung yang dapat kamu nikmati, seperti musala, kamar mandi, dan permainan anak.

5. Gili Bidara

Masih di Kecamatan Sambelia, pulau lain yang dapat kamu kunjungi yakni Giri Bidara. Pulau kecil tidak berpenghuni ini bisa menjadi tempat yang tepat buat kamu yang mendambakan liburan minim distraksi.

Selain tidak berpenghuni, Gili Bidara belum terekspos dan tidak sepopuler Gili Lampu atau Gili Kondo. Berbeda dengan Gili Lampu yang dahulu berupa hutan maupun Gili Kapal yang berupa pasir putih.

Gili Bidara dihiasi padang rumput di tengah pulau yang siap menyambutmu bersama semilir angin.

6. Gili Petagan

Satu lagi ini gili di Selat Alas yang patut kamu kunjungi, yaitu Gili Petagan, Desa Padak Guar, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur. Gili Petagan juga dikenal sebagai Amazon-nya Indonesia, lho.

Sebab, gili ini didominasi hutan mangrove dan kamu bisa berkeliling gili menggunakan perahu. Berbeda dengan Gili Kapal, kamu justru bisa menyusuri Gili Petagan saat air sedang pasang.

Di sini, perahu tidak dapat melintas saat air laut sedang surut. Kamu juga bisa melihat keindahan bawah lautnya berpadu dengan air laut yang jernih.

Setiap gili di Selat Alas memiliki keunikan masing-masing. Ada yang muncul saat air surut, ada pula yang hanya bisa disusuri saat air pasang. Namun, kamu bisa menikmati keindahan bawah laut di sekitar enam gili tersebut.

Berani mencoba island hopping di Selat Alas?

Komentar