pada tanggal
Adu Balak
AduQ
Agen Domino99
Bandar Poker
Bandar Sakong
BandarQ
BandarQQ
BD QQ
Capsa
Capsa Susun
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
TravelSeru99 - Membahas soal budaya dan tradisi di Indonesia, gak akan pernah ada habisnya. Bagaimana tidak, ada 1.430 suku yang ada di Indonesia. Setiap suku memiliki budaya, bahasa, tradisi, bahkan desain rumah tradisional yang berbeda satu sama lain.
Kabar baiknya, meski berasal dari suku yang berbeda, kamu memiliki kesempatan untuk mempelajari adat dan budaya dari suku lain. Salah satunya adalah mengunjungi desa adat yang banyak tersebar di berbagai wilayah, termasuk 6 desa adat terpopuler di Indonesia berikut ini!
Penduduk Kampung Naga di Tasikmalaya dikenal akan keteguhan mereka dalam memegang teguh adat istiadat Sunda warisan nenek moyang dan syari'at Islam. Jika kamu berkunjung ke sana, kamu akan menemukan rumah-rumah penduduk yang masih menggunakan anyaman bambu atau yang sering disebut bilik dengan atap ijuk. SahabatQQ
Aturan lainnya, rumah penduduk juga dilarang dicat sehingga memberikan kesan sederhana. Rumah-rumah di Kampung Naga dikelilingi oleh persawahan dan bentangan alam yang masih asri. Suasananya terasa semakin menyenangkan dengan keramahan penduduk yang selalu menyambut pendatang dengan tangan terbuka.
Untuk bisa mencapai Desa Wae Rebo, pengunjung harus mendaki selama beberapa jam dengan jalur menanjak. Maklum, Desa Wae Rebo berada di ketinggian 1.200 mdpl plus dikelilingi oleh hutan sehingga satu-satunya cara untuk bisa sampai ke desa ini adalah dengan berjalan kaki dari pintu rimba.
Meski perjalanan untuk sampai ke sini cukup melelahkan, pemandangan di Desa Wae Rebo gak akan bikin kamu kecewa. Tujuh rumah adat berbentuk kerucut menyambut dikejauhan. Rumah adat ini dikenal dengan nama Mbaru Niang dan sudah bertahan selama 20 generasi.
Saat pagi hari, kabut akan menyelimuti pohon-pohon juga Mbaru Niang dan memberikan pemandangan yang gak biasa. Jika malam sedang cerah, kamu bahkan bisa menyaksikan bentangan galaksi Bimasakti di langit Wae Rebo.
Bergeser ke Pulau Lombok, ada satu desa adat lain yang juga siap menyambut kamu, namanya Desa Sade. Desa Sade merupakan desanya Suku Sasak yang sudah mendiami wilayah ini selama bertahun-tahun.
Meski listrik sudah masuk ke desa, penduduk lokal masih mempertahankan tradisi dan adat istiadat warisan nenek moyang dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah tradisi nikah lari yang masih lestari di desa tersebut.
Sesuai namanya, dalam tradisi ini pihak perempuan akan dibawa lari oleh pihak laki-laki ke rumah orang tuanya. Setelah beberapa hari, orang tua laki-laki akan mengutus seseorang untuk mengabari keluarga perempuan bahwa anaknya sudah dilarikan untuk tujuan menikah.
Selain tradisi nikah lari, Desa Sade juga merupakan salah satu desa penghasil kain tenun tercantik di Indonesia. Kamu bisa membeli kain tenun, sekaligus belajar caranya menenun langsung dari ahlinya.
Desa Kete Kesu di Sulawesi Selatan adalah perkampungan Suku Toraja yang terkenal itu. Bukan rahasia lagi jika Suku Toraja memiliki tradisi pemakaman yang unik di mana orang yang meninggal akan dimakamkan di sebuah gua batu.
Selain tradisi pemakaman, orang Toraja juga masih tinggal dirumah tradisional yang disebut tongkonan. Tongkonan sendiri adalah rumah panggung dengan atap yang menyerupai perahu terbalik dengan hiasan kepala kerbau di bagian depan rumah.
Kenapa harus kepala kerbau? Ini karena dalam kepercayaan masyarakat Toraja, kerbau adalah hewan sakral yang mahal harganya. Kepala kerbau sendiri melambangkan status sosial pemilik rumah. Semakin banyak kepala kerbau yang ada di depan rumah, semakin tinggi juga status sosial orang yang tinggal di rumah tersebut.
Gak jauh dari Jakarta, kamu bisa berkunjung ke Desa Adat Baduy di Banten. Suku Baduy sendiri terbagi menjadi dua yaitu Suku Baduy Dalam dan Luar. Meski keduanya berasal dari suku yang sama, masyarakat Baduy luar dan dalam sangat berbeda.
Masyarakat Baduy luar berpakaian serba hitam dan kadang pergi ke kota untuk berjualan madu. Sedangkan orang Baduy dalam memakai pakaian serba putih dan gak pernah keluar dari desanya.
Sama seperti orang-orang dari suku tradisional, orang Baduy atau yang dikenal dengan istilah urang kanekes menolak berbagai teknologi dan memilih hidup bergantung dengan alam.
Ketika kamu masuk ke desa ini, kamu harus mengikuti aturan main mereka dan hidup berdampingan dengan alam.
Nagari Pariangan adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Pariangan, Sumatera Barat. Di desa ini, Suku Minangkabau tinggal dan menjalankan adat istiadat nenek moyang mereka. Menariknya, di Nagari Pariangan kamu masih bisa menemukan rumah Gadang yang menjadi rumah tradisional khas Suku Minang.
Selain itu, pemandangan di Nagari Pariangan ini indah banget dengan sawah hijau sejauh mata memandang. Dijamin, kamu bakal betah berlama-lama di desa satu ini!
Kehidupan di desa-desa adat ini memang jauh lebih sederhana. Namun kesederhanaan inilah yang justru membuat desa ini jadi lebih istimewa. Ditambah bentangan alam yang memikat, gak heran kalau desa ini begitu populer di kalangan para turis. Agen Domino99
Komentar
Posting Komentar