pada tanggal
Adu Balak
AduQ
Agen Domino99
Bandar Poker
Bandar Sakong
BandarQ
BandarQQ
BD QQ
Capsa
Capsa Susun
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
travelseru99 - Sama seperti kebanyakan negara maju lainnya, kota-kota di Jepang sangat modern. Namun, yang membuat negara satu ini berbeda adalah, kemampuan mereka dalam mempertahankan budaya dan tradisinya.
Di tengah segala teknologi canggih yang mereka buat, warga Jepang masih rajin merayakan berbagai festival yang sudah menjadi tradisi mereka secara turun-temurun.
Bukan cuma festival keagamaan, Jepang juga dikenal dengan sederet festival aneh nan unik yang dirayakan setiap bulan. Dilansir theculturetrip.com, berikut 6 festival unik yang hanya bisa kamu temukan di Jepang!
1. Naki Sumo Matsuri
Normalnya, para orang tua akan merasa sangat khawatir jika bayinya menangis. Tapi di festival Naki Sumo, para bayi justru sengaja dibuat menangis. Caranya, orang tua akan memberikan bayi mereka kepada para pemain sumo. Nantinya para pemain sumo ini akan berusaha membuat bayi-bayi ini menangis.
Bayi yang menangis paling kencang dan lama akan keluar sebagai pemenangnya. Orang Jepang percaya bahwa suara tangisan dan teriakan bayi dapat mengusir setan dan roh jahat yang akan mengganggu bayi itu. Festival Naki Sumo sendiri diselenggarakan setiap bulan April di Asakusa, dan sudah berlangsung sejak 400 tahun yang lalu. SahabatQQ
2. Hokkai Heso Matsuri
Diselenggarakan pertama kali tahun 1969, Hokkai Heso Matsuri atau festival menari pusar adalah acara tahunan di Furano, Hokkaido. Sesuai namanya, di festival ini kamu akan menemukan ratusan orang melakukan tari perut. Agar lebih meriah, sebelum menari, para peserta akan melukis perut mereka selucu mungkin.
Pemenang dalam festival ini bukan hanya dinilai dari tariannya tapi juga dari lukisan di perutnya. Awalnya, festival ini dibuat agar sesama warga Furano bisa bertemu. Sekarang, para turis juga bisa bergabung dalam festival ini. Yang perlu kamu lakukan hanya datang ke Furano pada akhir bulan Juli.
3. Akutai Matsuri
Mengumpat seseorang di tempat umum adalah hal yang sangat tidak sopan. Tapi, beda ceritanya kalau kamu mengikuti Akutai Matsuri atau festival mengumpat yang diadakan pada minggu ketiga bulan desember di Kuil Atago, Jepang. Di tempat ini, kamu diperbolehkan untuk mengumpat kepada 13 biksu yang menyamar menjadi setan pengganggu berhidung besar bernama Tengu.
Tradisi ini konon dimulai pada masa Edo sekitar 200 tahun yang lalu. Saat itu, banyak pegawai garmen merasa stres karena harus membuat kimono dengan tangan secara terus menerus tanpa istirahat.
Untuk melepaskan stres, mereka akhirnya mulai mengumpat satu sama lain. Lama-kelamaan, kebiasaan mengumpat ini berubah jadi tradisi turun-temurun yang masih dipertahankan hingga sekarang.
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
4. Hadaka Matsuri
Telanjang di musim dingin mungkin bisa dibilang merupakan perbuatan gila. Tapi kalau kamu berkunjung ke Okayama pada minggu ketiga bulan Februari, kamu akan menemukan ribuan laki-laki memakai cawat dan berkumpul di Kuil Saidai-ji untuk memperebutkan tongkat suci yang disebut shingi.
Hadaka Matsuri dimulai sejak sore hari, di mana para peserta akan menceburkan diri ke kolam es untuk mensucikan diri. Setelah berjam-jam berendam, pada tengah malam, peserta akan memperebutkan tongkat suci yang dilemparkan oleh pendeta. Siapa pun yang berhasil mendapat tongkat itu dipercaya akan memiliki keberuntungan sepanjang tahun.
5. Paantu Matsuri
Dalam kepercayaan masyarakat Jepang, khususnya Okinawa, Paantu adalah roh jahat yang memiliki penampilan menyeramkan. Anehnya meski dianggap jahat, di sisi lain Paantu juga dianggap sebagai pembawa keberuntungan. Untuk mendapatkan keberuntungan si arwah jahat, penduduk Okinawa menyelenggarakan Festival Paantu yang diselenggarakan pada akhir Oktober.
Dalam festival ini, tiga orang akan didandani menyerupai Paantu dan berkeliling menciprati lumpur kemana-mana. Meski Paantu-Paantu KW membuat kota jadi kotor, lumpur roh jahat ini dianggap dapat membawa keberuntungan. Jadi alih-alih mengomel, penduduk justru berlomba-lomba untuk diciprati lumpur oleh Paantu.
6. Dorome Matsuri
Kalau Paantu Matsuri memberikan kesan seram, Dorome Matsuri justru merupakan festival yang menyenangkan, setidaknya bagi mereka yang suka minum. Dorome Matsuri pada dasarnya adalah kompetisi minum sake Jepang yang diadakan setiap bulan April.
Para peserta yang berpartisipasi harus meminum sake dalam jumlah sangat banyak. Peserta pria ditantang untuk meminum 1,8 liter sake, sedangkan peserta perempuan hanya minum 0,9 liter. Siapa pun peserta yang minum sake paling banyak dan paling cepat akan keluar sebagai pemenangnya, sekaligus mendapatkan keberuntungan untuk satu tahun ke depan.
Bagi kita, beberapa festival di atas terdengar sangat aneh. Tapi bagaimana pun, setiap negara memiliki tradisinya masing-masing. Bahkan, meski kita tidak mempercayainya, saat berkunjung ke sana, kita tetap harus menghormatinya. Agen Domino99
Komentar
Posting Komentar